Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah
yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba.
Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut
berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang
tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir
dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang
dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat
mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam harus dijaga untuk mencegah
banjir bandang
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu
dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir:
1. Daerah hulu:
terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan
potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu
yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai
mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing
sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran
air sungai.
2. Daerah tengah:
umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung atau kaki bukit. Alur
sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai
tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur
sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran
butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi
endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing
sungai dan keluar dari alur sungai.
3. Daerah hilir:
umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar
dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”.
Di kiri dan kanan alur terdapat dataran
yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap, sehingga
dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan
kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi
erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan
sebelumnya.
.